Kalau plastik kamu pasti sudah tahu, tapi mungkin kamu masih jarang mendengar mengenai mikroplastik. Padahal walaupun istilahnya mikro alias sangat kecil, bahaya mikroplastik sama bahkan bisa lebih besar dari sampah plastik. Tak heran bila para ahli lingkungan dan kesehatan sangat mencemaskan mikroplastik ini.
Dari namanya #Eatizen pasti sudah bisa menerka. Ya, mikroplastik adalah plastik yang berukuran sangat kecil, yaitu kurang dari 4,8 milimeter. Mikroplastik ini merupakan serpihan-serpihan dari produk-produk plastik atau sampah plastik.
Mikroplastik memiliki dua tipe, yaitu primer dan sekunder. Mikroplastik primer yaitu mikroplastik yang berukuran sangat kecil, seperti pellet resin, microbeads, atau Polyethene microbeads yang banyak ditemukan pada produk kecantikan. Sedangkan mikroplastik sekunder berukuran lebih besar, dan berasal dari degradasi plastik sekali pakai.
Selain dua kategori tadi, ada pula serat mikroplastik. Jenis ini termasuk ke dalam serat sintetis, seperti polyester atau nylon yang biasa digunakan sebagai bahan dasar pakaian, furnitur, senar pancing, dan jaring ikan.
Dampak Mikroplastik pada Lingkungan
Seperti yang kamu tahu, plastik tidak bisa terurai. Ia hanya akan berubah bentuk menjadi lebih kecil, yaitu mikroplastik. Saking kecilnya, mikroplastik bisa terbawa ke mana-mana, ke daratan maupun ke lautan.
Di daratan, polutan ini bisa masuk ke jaringan tanah karena sangat kecil. Sedangkan di laut, mikroplastik juga mengendap lalu ombak dan arus akan membawa mikroplastik ini sehingga menyatu dengan pasir pantai.
Saking kecilnya, mikroplastik ini bisa dengan mudah menyebar luas di lautan, baik di permukaan laut, pantai, maupun dasar laut. Karena lautan di bumi ini sambung menyambung, maka mikroplastik pun ditemukan pada sedimen di seluruh dunia. Bisa dibilang, tak ada satu negera pun lolos dari polutan mikroplastik ini. Bahkan lautan Arktik hingga laut dalam pun diperkirakan sudah terkontaminasi oleh mikroplastik ini. Ngeri ‘kan, #Eatizen?
Mikroplastik mengandung bahan kimia seperti PCB yang sangat berbahaya sehingga bisa menyebabkan keracunan. Di laut mikroplastik ini dapat merusak ekosistem laut dan membunuh berbagai biota. Mikroplastik ini juga bisa termakan oleh ikan-ikan, lalu ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia.
Bersama Kurangi Mikroplastik
Dampak mikroplastik memang tidak main-main, karena itu seluruh penduduk bumi tanpa terkecuali harus bergerak bersama untuk mengurangi peredaran mikroplastik. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah diet plastik, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Atau kalau bisa sama sekali tidak menggunakan plastik sekali pakai lagi.
Cara paling simpel tentu dengan membawa tas belanja sendiri, membawa wadah sendiri, serta membawa peralatan makan sendiri untuk mengurangi pemakaian sedotan dan peralatan makan dari plastik.
Kamu juga bisa membantu mengurangi mikroplastik dengan menghindari pakaian yang terbuat dari serat sintetis yaitu polyester atau nilon, dan memilih pakaian yang terbuat dari bahan yang lebih ramah lingkungan. Hindari pula terlalu sering membeli baju baru. Lebih baik upgrade baju lama menjadi gaya yang lebih kekinian.
Biasakan pula untuk recycle atau upcycle kemasanproduk yang mengandung plastik. Sehingga tidak berujung ke tempat sampah.
Sudah saatnya kita peduli pada polusi mikroplastik ini, karena akan memberi dampak bagi kesehatan manusia juga. Seperti ketika kita mengonsumsi ikan yang tercemar mikroplastik. Baca lebih lanjut mengenai mikroplastik pada ikan di sini.
#FoodSustainesia #FoodSustainability #mikroplastik #mikroplastikadalah #bahayamikroplastik #lautsehat #dietplastik #stoppenggunaanplastik #bawakantongbelanja