Harum masakan menggelitik indera penciuman saat memasuki Kinetic Farm, Pondok Indah Kapuk 2, pada Minggu, 18 Desember 2022. Memang tempat ini adalah sebuah restoran atau cafe, sehingga wajar bila aroma masakan memenuhi ruangan.
Namun kali ini wangi masakan bukan datang dari arah dapur, melainkan dari deretan meja dan bangku kayu memanjang yang diduduki beberapa anak bersama ibu-ibu mereka. Di atas meja terlihat beberapa kompor portable dan piranti-piranti dapur serta beberapa bahan masakan.
Para ibu dan anak tersebut tampak asyik membuat pizza mini. Mereka menaburkan aneka topping di atas adonan pizza yang ada di wajan datar. Chef Jordhi Aldyan, alumni Master Chef Indonesia season 6, memandu acara masak memasak duet ibu-anak tersebut.
Setelah pizza selesai dimasak, giliran minuman yang mereka buat. Kali ini mereka meramu minuman menggunakan bunga telang. Anak-anak terlihat antusias melihat air putih yang mereka tuangkan ke gelas perlahan berubah warna menjadi biru keunguan ketika bercampur dengan bunga telang. Sangat cantik.
Itulah keseruan acara workshop yang diadakan oleh Eathink Movement. Sebelum memasak dan membuat minuman, para peserta diajak ke kebun atau edible garden yang ada di lingkungan resto. Mereka memetik sendiri bahan-bahan masakan, seperti sayuran dan bunga telang. Bahan-bahan yang mereka petik itulah yang kemudian mereka gunakan sebagai bahan ramuan pizza mini dan minuman bunga telang.
Anak-anak terlihat sangat antusias ketika diajak tur ke edible garden. Dengan penuh rasa ingin tahu mereka menyentuh, mencium, dan melihat-lihat tanaman apa saja yang bisa menjadi bahan masakan mereka. Workshop ini memang dikemas dengan fun dan seru, sehingga anak-anak dapat belajar sekaligus bermain.
Ya, workshop ini memang untuk mengenalkan konsep farm to table ke anak-anak dan orang tua. Farm to table adalah sebuah konsep yang mengandalkan bahan pangan dari kebun sendiri sebagai bahan untuk memasak atau makan sampai ke meja makan. Konsep ini selain lebih menyehatkan juga sangat ramah lingkungan karena mengurangi emisi karbon.
Bikin Edible Garden ala Kamu
Konsep farm to table bisa diterapkan oleh siapa saja. Kamu tidak perlu khawatir bila halaman rumah kamu kecil atau sempit. #Eatizan tetap bisa membuat edible garden ala kamu. Tinggal kamu sesuaikan dengan bujet dan halaman rumah kamu. #Eatizen cukup memanfaatkan lahan yang kamu punya.
Banyak keuntungan ketika #eatizen menerapkan konsep farm to table. Selain tentu saja lebih hemat, karena tidak perlu belanja makanan, konsep ini terbukti membuat makanan yang kamu ramu jadi lebih bercitarasa, memiliki kandungan nutrisi maksimal, dan tentu saja sangat ramah lingkungan.
Banyak tanaman yang kita makan bisa kamu tanam sendiri di rumah. Beberapa bahkan bisa ditanam di pot-pot kecil. Bukan hanya bumbu, sayur, tapi juga aneka buah-buahan. Beberapa bunga pun bisa dikonsumsi dan diramu jadi bahan makanan atau minuman, seperti bunga telang, chamomile, borage atau starflower, dan lain-lain.
Kamu bisa mencoba membuat edible garden ala kamu dengan menanam beberapa tanaman ini:
- Cabai. Tanaman ini hanya perlu rajin kamu siram.
- Daun bawang. Sangat mudah ditanam, tidak perlu perawatan khusus. Masakan Asia sering menggunakan bahan ini.
- Tomat. Mudah tumbuh di pekarangan atau di pot.
- Kentang. Umbi ini bisa tumbuh di berbagai kondisi.
5. Microgreen. Bisa tumbuh di dalam rumah dan dapat dipanen hanya dalam waktu 14 hari. Dapat disantap sebagai campuran salad atau gado-gado.Nah itulah beberapa contoh tanaman yang bisa kamu tanam untuk menerapkan konsep farm to table. Banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari edible garden ini. Yuk coba!