Dari Berbagai Jenis Susu, Siapakah Juaranya?

Gustia Martha Putri

Gustia Martha Putri

Selain susu sapi, saat ini banyak jenis susu yang terbuat dari nabati, seperti susu almond, susu kedelai,  susu oat, dan susu beras. Dari jenis susu tersebut, manakah yang paling juara dari segi nutrisinya? Untuk menentukan juaranya, #Eatizen harus tahu dulu kandungan nutrisi, apa kekuatan dan kelemahan masing-masing jenis susu, karena kamulah jurinya.

Tampilan boleh sama putih, tapi kandungan nutrisi berbagai jenis susu bisa berbeda-beda. Tergantung pada bahan utama susu tersebut. Jangankan susu hewani dan nabati, di antara susu nabati pun kandungan nutrisinya berbeda-beda. Tetapi susu nabati punya kesamaan, yaitu bisa sebagai alternatif bagi orang yang mengalami lactose intolerance atau intoleransi terhadap laktosa. Keadaan di mana tubuh tidak mampu mencerna laktosa yang biasa terdapat dalam susu sapi atau produk olahannya. Sehingga muncul gejala perut kembung, mual, diare, kram perut, atau sering buang angin.

Lalu susu manakah yang paling baik dikonsumsi? Yuk kita petakan kekuatan dan kelemahan masing-masing jenis susu. Biar kamu tahu siapa yang pantas jadi juara.

Susu Sapi

  •  Keunggulan: Tinggi protein dan lengkap jenis proteinnya. Ada dua jenis protein dalam susu, yaitu kasein dan whey. Protein susu sapi juga mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan tubuh untuk mensintesis protein. Susu sapi  juga tinggi kalsium, mampu memenuhi 29% dari rekomendasi kebutuhan harian. Juga ada vitamin B12, vitamin yang hanya ditemukan pada produk hewani.
  • Kekurangan: Tinggi lemak tersaturasi. Satu gelas susu sapi bisa mengandung 4,6 gram lemak tersaturasi.

Susu Kedelai

  •  Keunggulan: Memiliki kandungan protein yang cukup lengkap, mirip dengan susu sapi. Selain itu, susu yang berasal dari kacang kedelai yang direndam lalu dihaluskan dengan air ini mengandung serat. Susu ini rendah natrium dan dapat membantu menurunkan LDL atau kolesterol jahat.
  • Kekurangan: Kandungan kalsium rendah, tidak setinggi susu sapi. Susu kedelai juga mengandung fitoestrogen yang dapat memengaruhi keseimbangan hormon.

Susu Almond

  • Keunggulan: Tinggi kandungan magnesium, selenium, dan vitamin E yang bermanfaat untuk kesehatan tulang. Susu almond juga mengandung antioksidan, membantu sistem metabolisme dan imunitas tubuh. Susu ini juga bebas kolesterol dan laktosa.
  •  Kekurangan: Dibandingkan dengan susu sapi dan susu kedelai, susu almond paling rendah kadar proteinnya.

Susu Oat/Oat Milk

  • Keunggulan: Kaya kandungan beta-glucan, yaitu zat yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol. Dibanding susu almond, susu oat lebih tinggi kandungan karbohidrat dan memiliki tekstur yang lebih baik.
  • Kekurangan: Dibanding susu almond tanpa pemanis, susu oat mengandung lebih banyak kalori, yaitu sekitar 100-120 kalori per cangkir, sedangkan susu almond tanpa pemanis hanya mengandung 30-35 kalori per cangkir.

Susu Beras

  • Keunggulan: Paling rendah risiko memicu alergi dibanding produk susu nabati lainnya. Sangat sedikit atau hampir tidak mengandung lemak trans. Sehingga susu beras baik untuk kamu atau keluargamu yang sedang menjalani diet rendah kolesterol dan rendah lemak. Mengandung magnesium yang berkhasiat mengontrol tekanan darah. Memiliki antioksidan tinggi dan dapat memenuhi 30% kebutuhan kalsium harian.
  • Kekurangan: Tinggi karbohidrat sehingga bukan pilihan yang tepat bagi kamu yang ingin mengontrol berat badan. Selain itu teksturnya terlalu encer sehingga kurang baik bila digunakan untuk campuran makanan.

Itulah masing-masing keunggulan dan kekurangan dari berbagai jenis susu. Hanya #Eatizen yang bisa menentukan siapa yang paling pantas jadi juaranya. Karena kamu yang memilih jenis susu apa yang paling sesuai dengan kebutuhan tubuhmu.