Cara Baca Nutrition Fact yang Mudah dan Anti Ribet

Gustia Martha Putri

Gustia Martha Putri

Saat beli makanan kemasan, kamu masuk tim mana, langsung masukin keranjang belanja atau tim baca nutrition fact? Masih banyak orang yang tidak baca nutrition fact atau informasi nilai gizi pada kemasan makanan, karena dianggap sulit dipahami dan bikin ribet. Sebenarnya asalkan tahu trik-nya, kamu akan lebih mudah memahami dan tak perlu banyak waktu untuk membaca nutrition fact.

Banyak sekali manfaat yang bisa #Eatizen dapatkan apabilabila menjadikan baca nutrition fact sebagai kebiasaan sebelum membeli makanan/minuman. Nutrition fact memberi informasi ke kamu berapa nilai gizi dari makanan/minuman yang akan kamu santap. Sehingga kamu bisa mengontrol seberapa banyak kalori, gula, dan nutrisi lain yang masuk ke tubuh kamu. Maka dari itu, kamu bisa lebih bijak dalam memilih makanan & minuman supaya tidak banyak yang terbuang sia-sia.

Apalagi kalau kamu sedang mengatur pola makan atau diet, membaca nutrition fact wajib hukumnya. Jangan sampai kalori yang masuk ke tubuhmu berlebih hanya karena kamu malas membaca nutrition fact makanan. Bukan itu saja, nutrition fact juga bisa membuat kamu mengetahui zat-zat gizi yang terkandung pada makanan. Sehingga kamu dapat membanding-bandingkan dengan makanan lain, lalu memilih yang paling baik kandungan nutrisinya.

Nah, biar kening #Eatizen tidak berkerut ketika membaca istilah-istilah dalam nutrition fact, simak cara baca nutrition fact yang mudah, dijamin tidak ribet.

1. Sajian per kemasan

Informasi mengenai jumlah sajian per kemasan ditulis pada bagian paling atas tabel nutrition fact. Umumnya ditulis dengan kalimat: “Jumlah Sajian per Kemasan” atau “Servings per Container.”

Angka ini menunjukkan jumlah sajian dalam satu kemasan makanan atau minuman. Misalnya, dalam satu kantong keripik singkong tertulis: 4 Sajian per Kemasan. Ini berarti, satu kemasan keripik singkong tersebut untuk dikonsumsi empat kali. Di atas petunjuk jumlah sajian juga ada “Takaran Saji” atau “Servings Size” yang menunjukkan berat per sajian. Umumnya dalam bentuk gram (g) untuk makanan atau mililiter (ml) untuk minuman.

Informasi nilai gizi yang ada di bawah dua informasi tersebut merujuk pada kandungan gizi per sajian, bukan dalam satu kemasan. Jadi ketika kamu menghabiskan satu bungkus keripik singkong tersebut dalam sekali makan, maka gizi yang masuk ke tubuh kamu empat kali lipat dari yang tertera di nutrition fact, baik kalori, gula, lemak, dan lain-lain. 

2. Kalori

Inilah informasi yang tak kalah penting yang harus #Eatizen perhatikan. Ada dua tulisan yang menunjukkan jumlah kalori per sajian, yaitu “Energi/kalori Total” dan “Energi/kalori dari Lemak”.

Jadi ketika misalnya kamu menyantap satu sajian keripik singkong, maka kalori yang kamu dapat adalah dari kalori total ditambah kalori dari lemak. Terbayang kan, berapa kalori yang masuk ke tubuhmu bila kamu sekali makan habis satu bungkus.

3. Kandungan nutrisi

Di bawah kalori adalah daftar nutrisi-nutrisi yang terkandung dalam makanan/minuman tersebut. Selain berat per sajian juga ada angka dalam persen. Angka persen ini merujuk pada Angka Kecukupan Gizi (AKG). AKG adalah jumlah nutrisi harian yang dibutuhkan oleh tubuh. Misalnya, disebutkan Protein 6%, ini berarti per sajian makanan tersebut mencukupi 6% dari jumlah rata-rata protein yang kamu butuhkan setiap hari. Hal yang sama berlaku untuk nutrisi lain.

Perhatikan pula jumlah gula pada nutrition fact. Terutama buat kamu yang sedang diet atau mengurangi gula. Batas konsumsi gula yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI adalah 50 gram atau setara 5-9 sendok teh per hari.

Tak terlalu rumit kan #Eatizen? Asalkan kamu sudah tahu trik-nya, kamu akan semakin lancar membaca nutrition fact. Ingat saja tiga hal: sajian per kemasan, kalori, nutrisi. Nah selamat, kamu sekarang sudah bisa masuk ke tim baca nutrition fact!