Asyik! Pilih Makanan Sehat Jadi Lebih Mudah Berkat Label BPOM

Gustia Martha Putri

Gustia Martha Putri

Sejak tahun lalu Lembaga Badan Pengawasan Obat dan Makanan (LBPOM) telah mengeluarkan label LBPOM “Pilihan Lebih Sehat” untuk makanan yang dianggap memiliki kandungan gizi lebih baik dibanding makanan lain yang serupa. Label LBPOM “Pilihan Lebih Sehat” ini diletakkan pada kemasan makanan/minuman yang memenuhi kriteria, sehingga label LBPOM tersebut memudahkan konsumen untuk memilih makanan sehat.

Tentu saja ini merupakan kabar gembira. Karena kita dengan mudah dapat mengenali makanan sehat. Ketika berada di belantara produk-produk makanan/minuman yang berjejer di rak-rak hipermarket atau supermarket, kita gampang tersesat. Terjerumus memilih makanan yang bisa mengganggu kesehatan, hanya karena promonya yang menarik atau kemasannya yang memikat.

Memang sejak muda #Eatizen harus bijak dalam memilih makanan. Makanan bukan hanya soal rasa, ada tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi akan membuat tubuh tetap sehat. Tak rugi meluangkan sedikit waktu untuk memilah makanan sehat. Seperti investasi, mengonsumsi makanan sehat akan mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Salah satunya tetap produktif sampai tua.

Berikut beberapa cara yang bisa #Eatizen terapkan dalam memilih makanan sehat:

1. Lihat label “Pilihan Lebih Sehat”

Dengan adanya label LBPOM kita mendapat panduan dalam memilih makanan sehat. Tak semua makanan berhak mendapat label “Pilihan Lebih Sehat”. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh produk makanan dan minuman agar diperbolehkan mencantumkan label LBPOM tersebut.

Label LBPOM berupa lingkaran dan centang (tick sign) hijau itu hanya diberikan pada produk yang menggunakan pemanis maksimal 6 gram per 100 ml untuk minuman. Jumlah tersebut termasuk gula monosakarida dan disakarida, tidak termasuk laktosa. Juga tidak digantikan dengan bahan tambahan pangan (BTP).

Sedangkan persyaratan untuk kelompok pasta dan mie instan adalah lemak total tak boleh melebihi 20 gram per 100 gram. Selain itu garam atau natrium dalam pasta dan mie instan tersebut tak boleh lebih dari 900 mg per 100 gram.

2. Kenali kebutuhan tubuhmu

Kebutuhan nutrisi setiap orang bisa berbeda, tergantung usia, aktivitas, gender, dan lain-lain. Misalnya, kamu adalah orang yang suka berolahraga berat, maka kamu membutuhkan kalori dan protein yang lebih banyak dibanding temanmu yang mager (malas gerak).

Tetapi apapun keadaanmu, setiap hari kamu harus mengonsumsi aneka ragam makanan agar gizimu seimbang. Pastikan kamu menyantap makanan sehat yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Besar persentase masing-masing zat gizi tersebut tergantung kepada kebutuhan tubuhmu. Itulah sebabnya kamu harus mengenali dirimu sendiri.

3. Baca nutrition fact

Memang sebisa mungkin #Eatizen menyantap makanan yang terbuat dari bahan-bahan makanan yang segar. Tetapi bukan sebuah dosa bila sesekali kamu mengonsumsi camilan-camilan dalam kemasan. Agar kamu tetap dalam jalur makanan sehat, baca dulu nutrition fact atau informasi nilai gizi yang ada dalam kemasan makanan.

Dari nutrition fact itu kamu bisa membanding-bandingkan kandungan kalori, gula, sodium, dan zat gizi lain yang ada dalam masing-masing makanan. Nah, setelah itu kamu tinggal memilih produk makanan mana yang menurut kamu lebih baik untuk tubuhmu.

Dan tentu saja, kamu bisa mengandalkan label LBPOM “Pilihan Lebih Sehat” sebagai shortcut untuk memilih makanan sehat. Apapun pilihan makanannya, tujuan utamamu adalah tubuh yang sehat.